Presentasi Anda Membosankan? No Way!
Pernahkah Anda terlibat pembicaraan dengan orang yang sama sekali belum Anda kenal?
Misalnya ketika Anda sedang dalam perjalanan di kereta api, lalu
penumpang di sebelah Anda mulai mengajak ngobrol. Obrolan seperti ini
biasanya kaku, hanya demi dianggap sopan. Yang sering dirasakan adalah
justru perasaan tidak nyaman. Kecuali ketika Anda atau dia berinisiatif
untuk berkenalan. Walaupun hanya sekadar bertukar nama sambil berjabat
tangan, hal itu bisa membuat percakapan lebih bisa dinikmati.
Bercakap-cakap dengan orang yang sama sekali tidak dikenal akan menimbulkan rasa tidak nyaman, cenderung membosankan.
Lain halnya jika obrolan dilakukan dengan orang yang sudah kita kenal.
Semakin lama kita mengenal kawan bicara, maka pembicaraan akan semakin
menyenangkan.
Sama halnya dengan presentasi. Anda yang pernah mengikuti suatu
presentasi mungkin pernah merasakan, ada presentasi yang enak untuk
diikuti, tidak membuat ngantuk alias tidak membosankan. Tapi, ada juga
presentasi yang begitu membosankannya, sehingga yang terpikir oleh Anda
adalah segera pulang dan tidur.
Membosankan atau tidaknya sebuah presentasi pada umumnya disebabkan
karena si pemberi presentasi atau presenter tidak mengenal audiensnya
dengan baik. Jika Anda mengenal audiens, maka Anda bisa memberikan presentasi yang memukau.
Lantas, bagaimana caranya agar presentasi Anda tidak membosankan?
Ikuti tiga tips berikut ini:
1. Kenali Dengan Baik Audiens Anda
Mengenal siapa yang menjadi audiens Anda saat memaparkan suatu
presentasi adalah kunci bagi Anda agar presentasi tidak membosankan bagi
mereka. Dengan mengenal audiens, hal itu akan membantu Anda untuk memahami mereka. Bagaimana
mereka mencerna suatu informasi, informasi apa yang mereka inginkan
atau butuhkan, serta membantu Anda untuk membuat materi presentasi yang
sesuai dengan audiens Anda, sehingga presentasi bisa efektif.
Mengenal audiens berarti Anda mengetahui apa posisi mereka dan apa
yang mereka butuhkan dari presentasi yang akan Anda bawakan. Anda juga
mengetahui mengapa mereka datang untuk mendengarkan presentasi Anda.
Dalam ilmu komunikasi dikenal istilah komunikator dan komunikan.
Dalam presentasi, komunikator adalah presenter dan komunikan adalah
audiens-nya. Agar tujuan komunikasi berhasil, maka komunikator harus
mengerti apa yang akan disampaikannya. Untuk itu, dia harus mengenali
komunikannya. Dengan mengenal komunikan, komunikator dapat menyesuaikan
isi atau materi pembicaraan agar relevan dengan pengetahuan komunikan
dan komunikan dapat menerima pesan yang disampaikan dengan lebih baik.
Dengan kata lain, komunikan atau audiens harus mendapatkan inspirasi dari si komunikator. Barulah sebuah presentasi dapat dikatakan berhasil.
2. Sampaikan Materi Presentasi Seperti Berbicara Dengan Kenalan Dekat
Saat bicara dengan orang yang Anda kenal, tentu Anda menyampaikan pesan secara to the point. Jarang
sekali ada orang yang menyampaikan sesuatu kepada orang yang dikenalnya
dengan bertele-tele. Kecuali jika dia punya maksud yang ‘kurang baik’
atau tidak mengerti harus mengatakan apa.
Dalam menyampaikan presentasi, sudah pasti Anda harus tahu apa yang
akan Anda sampaikan. Dengan begitu, Anda akan lancar dalam menyampaikan
materi presentasi.
Anda juga harus berbicara dengan gaya yang meyakinkan. Cara bicara
Anda akan menentukan apakah audiens akan mempercayai apa yang Anda
katakan atau tidak. Jika Anda mengenal audiens Anda, Anda akan tahu gaya bicara yang pas untuk menyampaikan pesan kepada mereka.
Mengenal audiens yang akan mendengarkan presentasi yang Anda paparkan
sama saja dengan mengenal musuh di pertempuran. Presentasi sama dengan
pertempuran komunikasi. Anda harus mengenal audiens Anda, agar Anda bisa
menggunakannya untuk mengenali kekuatan yang ada di dalam diri Anda.
Jika Anda mengenal audiens dan mengenal kekuatan diri Anda sendiri,
maka hal itu bisa membantu Anda untuk menyampaikan presentasi dengan
cara-cara yang sesuai dengan cara berpikir audiens Anda. Dengan
demikian, Anda akan mengatakan kata-kata yang tepat. Jika apa yang Anda
sampaikan sesuai dengan cara berpikir audiens, maka audiens akan senang
mendengarkan Anda. Jadi, mereka tidak akan bosan menyimak materi yang
Anda sampaikan.
3. Gunakan Alat Bantu dan Interaksi Agar Semakin Menyenangkan
Selain membutuhkan kemampuan Anda untuk berbicara dengan audiens,
sebuah presentasi yang menarik juga membutuhkan alat bantu. Memang, ada
segelintir orang yang dianugerahi kemampuan untuk bisa berbicara di
depan umum tanpa alat bantu sama sekali.
Tapi, jika Anda merasa tidak punya kemampuan seperti itu, maka alat
bantu seperti slide dapat sangat membantu Anda. Selain membuat
presentasi menjadi semakin menarik, slide juga bisa membantu Anda untuk
fokus pada materi pembicaraan selama presentasi.
Slide presentasi yang menarik adalah yang eye catchy, tidak
heboh dengan banyaknya tulisan dan sebaiknya mengundang rasa penasaran.
Jika audiens merasa penasaran, maka mereka akan semakin tertarik untuk
mendengarkan Anda.
Selain itu, jangan lupa untuk terus mengadakan kontak mata dengan
audiens Anda. Kontak mata akan menunjukkan keakraban, memperlihatkan
bahwa Anda ingin dekat dengan para audiens. Bagi para audiens, hal ini
sangat penting. Mereka akan merasa bahwa Anda memang sudah mengenal
mereka.
Sebuah obrolan antara orang yang sudah saling mengenal, pada umumnya
juga diselingi dengan humor atau guyonan, karena membuat pembicaraan
semakin akrab. Humor juga bisa menyegarkan suasana. Mungkin ada di
antara audiens yang mengantuk. Dengan humor, mereka akan merasa lebih
segar. Para audiens akan merasa lebih akrab dengan Anda.
Jika Anda merasa masih kurang pede untuk memberikan presentasi
di depan audiens, Anda bisa mempelajarinya. Setiap orang diberi
kemampuan untuk berkomunikasi dan untuk belajar. Anda hanya perlu untuk mencari tempat belajar yang tepat.
ConversionConversion EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.