Pengertian Sistem Sosial
Istilah
sistem bagi masyarakat umum biasanya diartikan sebagai suatu cara yang
menyangkut teknis melakukan sesuatu. Apabila ditinjau dari sudut sosiologis,
istilah ini mengandung pengertian sebagai kumpulan dari berbagai unsur
(komponen) yang saling bergantungan antara satu sama lainnya dalam satu
kesatuan yang utuh.
Dalam
buku Pokok-pokok Teori Sistem yang disusun oleh Tatang M. Amirin (1986) menyatakan
bahwa istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “systema” yang mempunyai arti
sebagai berikut:
1. Suatu
keseluruhan yang hubungan yang tersusun dari sekian banyak bagian (“whole
compounded of several parts”-Shrode dan Voich, 1974:115).
2. Hubungan
yang berlangsung di antara satuan-satuan atau
komponen secara teratur (“an organized, functioning relationship among
units or component”-Awad, 1979:4”).
Secara
lengkap Shrode dan Voich mendefinisiskan sistem adalah himpunan dari
bagian-bagian yang saling berkaitan, masing-masing bagian bekerja sendiri dan
bersama-sama saling mendukung yang
semuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan bersama, dan terjadi pada lingkungan
yang kompleks.
Atas
dasar pendapat tersebut
kemudian Amirin menyimpulkan bahwa istilah sistem mengandung arti sehimpunan
bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu
keseluruhan (a whole).
Istilah
sistem mempunyai banyak pengertian, di antaranya:
1. Mengandung
pengertian sebagai himpunan benda-benda yang saling bergantungan satu sam lain,
misalnya hubungan abtara platina, karbulator, busi dan bensin pada kendaraan
bermotor.
2. Sistem
yang menunjuk pada hubungan antar organ tubuh manusia, misalnya sistem syaraf.
3. Mengandung
pengertian sebagai himpunan unsur-unsur kebudayaan, yaitu himpunan gagasan
(ide), perasaan dan karsa yang terorganisir.
4. Mengandung
pengertian sebagai cara atau metode tertentu yang biasanya dipergunakan dalam
rangka memecahkan masalah tertentu yang berhubungan dengan pembuktian suatu
hipotesis. Misalnya, metode penelitian dengan sistem wawancara.
5. Mengandung
pengertian struktur atau skematika, pengelompokan dan sebagainya. Misalnya,
pengorganisasian (pembagian kerja dalam suatu organisasi).
Dalam
telaah tentang hubungan antar manusia dalam kehidupan bermasyarakat, digunakan
istilah sistem sosial. Sistem merupakan konsep yang paling umum dipakai oleh
kalangan ahli sosiologi dalam mempelajari dan menjelaskan hubungan manusia
dalam kelompok atau dalam organisasi sosial. Sama halnya dengan kesatuan
komponen dalam pengertian sistem, kelompok masyarakat merupakan kesatuan utuh
yang terdiri dari individu-individu sebagai bagian-bagian yang saling
bergantungan.
Menurut
Alvin L. Bertrand (1980), menyatakan bahwa dalam suatu sistem sosial paling
tidak harus terdapat dua orang atau lebih yang mana di antara keduanya terjadi
interaksi yang mempunyai tujuan dan memiliki struktur, simbol, dan
harapan-harapan bersama yang dipedominya.
Sistem
sosial pada dasarnya terbentuk dari interaksi antar individu yang berkembang
menurut standar penilaian dan kesepakatan bersama, yaitu pedoman pada
norma-norma sosial. Menurut Robert M.Z. Lawang (1985), bahwa inti dari setiap
sistem sosial adalah selalu ada hubungan timbal balik yang konstan. Konstaan
artinya apa yang terjadi kemarin merupakan perulangan dari yang sebelumnya dan
besok akan diulang kembali dengan cara yang sama. Di dalam sistem sosial
terdapat prinsip-prinsip tertentu yang berhubungan dengan keseragaman anggapan
tentang kebenaran sehingga keseimbangan hubungan sosial kelompok dapat lebih
terjamin.
ConversionConversion EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.