Perkembangan sosiologi dari abad ke abad
Perkembangan pada abad pencerahan
Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada
zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles beranggapan bahwa manusia
terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami
perkembangan dan kemunduran.
Pendapat itu kemudian ditegaskan
lagi oleh para pemikir pada abad pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan
Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana,
manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan
masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan
masyarakat belum terpikirkan pada masa ini.
Berkembangnya ilmu pengetahuan
pada abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut berpengaruh terhadap
pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak pada
abad ini. Para ahli pada zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai
perubahan masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia.
Pengaruh perubahan yang terjadi
pada abad pencerahan
Perubahan-perubahan besar pada
abad pencerahan, terus berkembang secara revolusioner sapanjang abad ke-18 M.
Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur yang lebih baru.
Hal ini terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi
industri, dan revolusi Perancis. Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh ketiga
revolusi ini terasa pengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka
mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan dalam masyarakat.
Gejolak abad revolusi
Perubahan yang terjadi akibat
revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yang sudah berlaku
ratusan tahun rusak. Bangsawan dan kaum Rohaniwan yang semula bergemilang harta
dan kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula
berkuasa penuh, kini harus memimpin berdasarkan undang-undang yang di tetapkan.
Banyak kerajaan-kerajaan besar di Eropa yang jatuh dan terpecah.
Revolusi Perancis berhasil
mengubah struktur masyarakat feodal ke masyarakat yang bebas
Gejolak abad revolusi itu mulai
menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat harus dapat
dianalisis. Mereka telah menyakikan betapa perubahan masyarakat yang besar
telah membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dan
kerusuhan. Bencana itu dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah
diantisipasi secara dini.
Perubahan drastis yang terjadi
semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya penjelasan rasional
terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya :
1.
Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang
harus diterima begitu saja, melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya.
2.
Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat
menjadi alat bantu untuk menjelaskan perubahan dalam masyarakat dengan
bukti-bukti yang kuat serta masuk akal.
3.
Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian
berulang kali, penjelasan yang teliti, dan perumusan teori berdasarkan
pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi sebelumnya sehingga
krisis sosial yang parah dapat dicegah.
Kelahiran sosiologi modern
Sosiologi modern tumbuh pesat di
benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada. Mengapa bukan di Eropa?
(yang notabene merupakan tempat di mana sosiologi muncul pertama kalinya).
Pada permulaan abad ke-20,
gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu berakibat
pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya
kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar
masyarakat pun tak terelakkan.
Perubahan masyarakat itu
menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai pada kesadaran
bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya
menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu.
Maka lahirlah sosiologi modern.
Berkebalikan dengan pendapat
sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro (lebih sering disebut
pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari
fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat
ditarik kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah
disadari betapa pentingnya penelitian (research) dalam ilmu sosiologi
“Ilmu sosiologi ini mengikuti perkembangan jamannya, merupakan
pengetahuan kemasyarakatan yang disusun dari hasil pemikiran-pemikiran ilmiah
dan dapat dikontrol secara kritis oleh masyarakat yang lain.”
ConversionConversion EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.